Muara Enim Inmas - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Muara Enim H. Abdul Harris Putra., S. Ag., M.Pd.I menjadi narasumber pada kegiatan pelatihan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di Pondok Pesantren Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Muara Enim bertempat Hotel Griya Serasan Sekundang, Kamis (02/05).
KakanKemenag menjelaskan materi Metode Mendidik Anak ala Nabi Menampilkan Suri Teladan yang Baik, Mencari Waktu yang Tepat untuk Memberi Pengarahan, Menunaikan Hak Anak , Mendoakan Anak, Larangan Mendoakan Keburukan untuk Anak, Membantu Anak untuk Berbakti dan Mengerjakan Ketaatan.
Selanjutnya Cara mempengaruhi Jiwa Anak, Beberapa cara yang digunakan Rasulullah saw dalam upaya mempengaruhi jiwa anak meliputi: menceritakan kisah-kisah, berdialog langsung ke inti persoalan, melatih anak dengan beraktivitas, mengarahkan anak untuk meneladani Rasulullah saw, mendidik anak agar taat kepada orangtua, dan membimbing anak berakhlak mulia.Perhatian Orangtua Terhadap Anak Orangtua perlu memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan anak dan tujuannya. Banyak menggali informasi tentang pendidikan anak. Memahami kiat mendidik anak secara praktis. Dengan demikian setiap gejala dalam tahap-tahap pertumbuhan anak dapat ditanggapi dengan cepat. Sebelum mentransfer nilai, kedua orangtua harus melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan sehari-hari (menjadi teladan). Karena di usia kecil, anak-anak cerdas cenderung meniru dan merekam segala perbuatan orang terdekat.
Bersegera mengajarkan dan memotivasi anak untuk menghafal al-Quran. Kegunaannya di samping sejak dini mengenalkan Yang Maha Kuasa pada anak, juga untuk mendasari jiwa dan akalnya sebelum mengenal pengetahuan yang lain. Menjaga lingkungan si anak, harus menciptakan lingkungan yang sesuai dengan ajaran yang diberikan pada anak.
Seterusnya Mendidik Anak Taat Syariat, Tumbuhkan kecintaan pertama dan utama kepada Allah. Arahkan anak untuk mengidolakan pribadi Rasulullah.Ajak anak terbiasa menghapal, membaca, dan memahami al-Quran.Tanamkan kebiasaan beramal untuk meraih surga dan kasih sayang Allah. Siapkan reward (penghargaan) dan sanksi yang mendidik untuk amal baik dan amal buruknya.Yang terpenting, Anda menjadi teladan dalam beribadah dan beramal salih. Ajarkan secara bertahap hukum-hukum syariah sebelum usia balig.Ramaikan rumah, mushola, dan masjid di lingkungan Anda dengan kajian Islam, dimana Anda dan anak Anda berperan aktif.Ajarkan anak bertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban untuk dirinya, keluarganya, lingkungannya, dan dakwah Islam.
KakanKemenag Bila Harus Menghukum Anak, Jangan terlalu sering Memberikan penjelasan dari apa yang diperbuat dan akibatnya (konsekuensi)Konsisten dan tidak membuat ancaman-ancaman palsuTidak mempermalukan anak di muka umum Jika harus menggunakan hukuman fisik, harus terarah dan terkendali. Sabda Rasulullah saw.: “Suruhlah anak-anakmu mengerjakan sholat pada usia 7 tahun dan pukullah mereka (tapi tidak melukai) pada usia 10 tahun bila mereka tidak sholat.” (HR al-Hakim dan Abu Dawud)
Cara Membentuk Aktivitas Ibadah Anak, Pembentukan aktivitas beribadah dianggap sebagai pelengkap bagi pembentukan akidah islamiyyah. Sebab, ibadah merupakan ransum utama untuk akidah. Demikian juga sebaliknya, ibadah merupakan refleksi dari gambaran akidah. Seorang anak ketika menyambut penggilan Rabbnya dan menaati perintah-Nya, itu artinya dia sedang menyambut naluri fitrah dalam dirinya sendiri.Dalam hal ini, perlu diperhatikan pada enam dasar pengarahan Rasulullah, yaitu: Mengajarkan Sholat, Mengajak Anak Ke Masjid, Melatih Anak Berpuasa, Melatih Bersedekah dan Kebaikan Lainnya.
KakanKemenag menyimpulkan materi yang di sampaikannya : Meneladani Rasulullah saw dalam mendidik anak merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Oleh karena itu masalah keteladanan menjadi faktor penting dalam menentukan baik buruknya anak. Kepribadian Rasulullah saw itu merupakan teladan realistis yang telah diletakkan oleh Allah swt untuk di teladani dalam seluruh aspek ibadahnya, baik yang bersifat qauliyah (perkataan) maupun amaliyah (perbuatan).